Jumat, 05 April 2019

Sekolah Ramah Anak

Sekolah Ramah Anak : Definisi, Tujuan, Indikator, Program, Ruang Lingkup

Dulu, mungkin kita hanya mengenal macam-macam istilah sekolah anak. Mulai dari sekolah kejuruan, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sebagainya. Kini, terdapat istilah baru yang mungkin masih asing di telinga namun menimbulkan keingintahuan. Apakah itu? Yuk simak ulasan sekolah ramah anak berikut ini.

Apa yang terbayang dalam benak anda ketika mendengar istilah sekolah ramah anak? Sekolah yang bisa membuat anak-anak tersenyum? Sekolah dimana guru dan murid-muridnya selalu tertawa bahagia?

Sebenarnya apa yang anda bayangkan tersebut tidak salah. Sekolah yang ramah untuk anak, akan membuat proses kegiatan belajar mengajar jauh lebih menyenangkan. Dengan demikian, suasana belajar pun lebih kondusif, yang pada akhirnya membuat murid dan guru bisa tersenyum bahagia.

Lalu apa definisi resminya?

Definisi Sekolah Ramah Anak
Sekolah ramah anak nyatanya bukanlah jenis baru dalam jenjang pendidikan pada sekolah formal anak. Sekolah ramah anak, pada tahun 2013 dikenalkan di Indonesia sebagai sebuah konsep pendidikan yang ideal diberikan pada anak usia sekolah.

Pada sekolah ramah anak, pendidikan berpusat pada diri sang anak. Proses belajar mesti didukung oleh keadaan sosial, fisik dan emosional yang positif, sehat juga aman.

Dari segi fisik, anak terjamin kesehatan, keamanan dan kenyamanannya. Tak ada jajanan di sekitar sekolah yang akan membuat anak sakit. Anak terlindungi dari orang asing yang bisa membahayakan keselamatan mereka. Murid-murid juga merasa nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.

Dari sisi sosial, sekolah dibuat kondusif untuk mendukung proses belajar anak. Misalnya dengan membentuk civitas akademika yang berorientasi akademis namun tetap humanis. Guru-guru baik yang selalu menyemangati anak untuk belajar. Hingga ke penjaga sekolah yang peduli dan mampu tersenyum ramah.

Dalam hal emosi, anak-anak belajar karena suka dan cinta dengan pelajaran yang ada. Tidak ada seorang murid pun yang belajar karena takut dimarahi gurunya. Dengan demikian, pelajaran yang didapat di sekolah, akan lebih melekat hingga anak dewasa kelak.

Sekolah yang ramah anak bisa berupa PAUD, sekolah TK, sekolah SD, ataupun sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi lagi.

Tujuan Sekolah Ramah Anak
Ada beberapa tujuan dibuatnya sekolah yang ramah bagi anak ini. Hal ini kami rangkum dari website nya Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA.id).

Mengantisipasi tindakan kekerasan pada anak, guru, dan seluruh civitas akademika sekolah.
Mencegah anak keracunan jajanan yang tidak sehat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk dalam hal ini juga pencegahan penyakit yang disebabkan lingkungan kurang sehat.
Mengurangi potensi kecelakaan, baik yang disebabkan bencana alam, maupun karena kelalaian manusia.
Mencegah anak dari paparan rokok, narkotika, minuman keras, dan zat adiktif lainnya.
Membentuk lingkungan yang harmonis dan kondusif bagi seluruh civitas akademika sekolah.
Membuat sistem pemantauan yang baik, terutama saat anak berada di lingkungan sekolah.
Berperan dalam memudahkan tujuan pendidikan sekolah secara umum.
Membuat lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan nyaman untuk ditempati.
Menjadikan murid-murid betah tinggal dan berkegiatan di sekolah, sehingga mengurangi waktu mereka untuk berkeliaran di luar rumah.
Menanamkan disiplin dan kebiasan baik di sekolah, bahkan terbawa hingga ke rumah.
Kesepuluh tujuan ini, dirumuskan oleh pihak sekolah dalam rencana kerja, serta kurikulum sekolah.

Indikator Sekolah Ramah Anak
indikator sekolah ramah anakAda beberapa indikasi apakah suatu sekolah itu bisa disebut sebagai sekolah ramah anak atau bukan. Dalam tulisan ini, kami membagi indikator tersebut ke dalam 3 aspek: keamanan fisik, lingkungan sosial yang kondusif, terciptanya aspek emosional yang positif. Berikut adalah penjabarannya:

1. Keamanan Fisik
Keamanan fisik seluruh civitas akademika sekolah, menjadi salah 1 indikator utama sebuah sekolah ramah anak. Ini berarti bahwa dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, warga sekolah tidak terancam jiwanya.

Hal ini bisa terwujud jika sekolah memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, sekolah harus berada di lingkungan yang terjamin keamanannya. Misalnya jauh dari jalan raya yang ramai dengan kecepatan kendaraan yang tinggi. Jika pun dekat dengan jalan tersebut, harus dipastikan bahwa pagar pembatas lingkungan sekolah, cukup kuat untuk menahan laju kendaraan.

Persyaratan kedua, lingkungan sekolah harus bersih dan bebas dari penyebaran penyakit menular. Misalnya, sekolah harus jauh dari tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Got, dan saluran air lainnya harus lancar, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk DBD ataupun malaria.

Syarat ketiga, sekolah harus memiliki bangunan yang mampu mengurangi dampak bencana, seperti gempa dan kebakaran. Jika bangunan mudah terbakar, ataupun rapuh ketika terkena gempa bumi, maka berpotensi memakan banyak korban jiwa ketika bencana terjadi.

Syarat keempat, pihak sekolah harus menjamin kesehatan makanan ataupun jajanan yang dikonsumsi anak-anak. Jika sekolah memiliki kantin di dalam, maka seluruh penjual kantin harus ditegaskan kesediannya untuk hanya menjual jajanan sehat & bergizi.

Sedangkan jika banyak pedagang di lingkungan sekitar sekolah, pihak sekolah juga harus melakukan inspeksi rutin. Jika kedapatan ada pedagang yang menjual makanan/minuman tidak sehat, pihak sekolah harus menghimbau murid-murid untuk menjauhi pedagang tersebut.

2. Lingkungan Sosial yang Kondusif
Sekolah yang ramah bagi anak, harus bisa membangun lingkungan sosial yang kondusif, baik di internal sekolah itu sendiri, maupun dengan lingkungan eksternal sekitar.

Di lingkungan internal, seluruh warga sekolah harus mendapatkan pemahaman terkait tujuan, sasaran, dan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mewujudkan lingkungan pendidikan yang baik.

Baik guru, administrasi, hingga ke penjaga sekolah, harus memiliki orientasi akademis, namun tetap humanis. Sehingga terbentuk lingkungan harmonis yang mendukung pencapaian akademis.

Di sisi lain, pihak sekolah juga harus aktif bersilaturahim ke masyarakat sekitar. Jika diperlukan, masyarakat tersebut bisa diundang dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah.  Misalnya kegiatan pentas seni, olahraga, pramuka, PMR, dan berbagai kegiatan lainnya.

Ketika pihak sekolah secara terbuka membaur dengan masyarakat, maka warga sekitar sekolah pun akan turut menunjang tujuan akademis yang dicanangkan sekolah. Inilah salah satu indikator suksesnya sekolah ramah anak.

3. Aspek Emosional yang Positif
Indikator yang tak kalah penting adalah ketika sekolah berhasil membangun aspek emosional yang positif, terutama diantara murid-muridnya. Hal ini bisa terlihat dari semangat anak untuk datang ke sekolah, belajar dan berkegiatan disana.

Hal ini bisa diwujudkan ketika guru berhasil mendidik anak untuk mencintai kegiatan sekolah. Anak-anak belajar dan mengerjakan tugas bukan karena takut dihukum, melainkan karena anak-anak suka dengan pelajaran serta tugas-tugasnya.

Kecintaan terhadap pelajaran juga bisa dilihat ketika anak merasa kurang cukup mendapatkan materi di sekolah. Anak-anak yang suka sejarah misalnya, akan mengajak orang tuanya untuk mengunjungi berbagai museum dan meminta dibelikan buku/komik bertemakan sejarah.

Selain belajar, anak-anak juga suka mengikuti berbagai ekstrakurikuler yang ditawarkan pihak sekolah. Anak yang suka olahraga, akan rajin datang ke ekskul sepak bola, bela diri, dan sejenisnya. Anak yang suka berpetualang, akan berusaha mengejar berbagai piagam dari ekskul pramuka. Sedangkan anak yang berjiwa sosial tinggi akan menyukai kegiatan yang diadakan PMR.

Dengan terciptanya aspek emosional yang positif diantara anak-anak, maka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah tersebut akan jauh lebih mudah.

Ruang Lingkup Sekolah yang Ramah bagi Anak
sekolah ramah anakDalam memenuhi aspek-aspek pengembangan diri anak usia sekolah, mulai dari pengenalan identitas dan usaha mewujudkan cita-cita, ada setidaknya 3 lingkungan yang paling berpengaruh dan dirasa penting untuk mengetahui dan menjalani fungsi dengan. Berikut 3 lingkungan tersebut :

1. Rumah
Inilah tempat utama dan awal pembentuk kepribadian dan pendidikan, juga tempat berekspresi dan memperoleh perlindungan. Di rumah inilah seorang anak membangun fondasi dasar, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.

Ketika orang tua berhasil membangun fondasi yang baik bagi anak-anaknya, maka tugas sekolah akan jauh lebih mudah. Oleh sebab itulah, sekolah ramah anak, diharapkan untuk memberikan pembekalan bagi orang tua murid. Pembekalan ini bisa berupa pelatihan parenting, workshop, ataupun metode lain yang lebih memungkinkan.

2. Sekolah
Fasilitator dalam pengembangan diri, motivator dan penyedia pendidikan lanjutan yang bermanfaat bagi anak. Di sekolah juga, anak akan dikenalkan dengan peran baru dan belajar untuk menemukan kewajiban dan haknya.

Di sekolah, anak juga akan belajar bersosialisasi dengan teman sebaya. Di saat-saat tertentu, anak juga akan praktek bekerjasama dan berkolaborasi membangun suatu karya. Sehingga ketika mereka dewasa, anak-anak akan lebih terampil bekerja bersama-sama rekan-rekannya.

3. Masyarakat
Tempat pengembangan diri lanjutan, dimana anak berinteraksi dengan segala nilai yang telah dipelajarinya. Masyarakat juga membantu memasukan nilai dan norma baru seperti kesopanan, hukum dan kesusilaan.

Di masyarakat inilah, fondasi dasar anak yang dibangun dalam keluarga, dan pendidikan lanjutan yang didapat di sekolah, akan diimplementasikan secara nyata. Dengan mempraktekan nilai-nilai tersebut, anak akan mendapatkan umpan balik (feedback). Dengan umpan balik tersebut, anak pun akan belajar untuk memperbaiki sikap, dan pola kerjanya.

Prinsip Penyelenggaraan Sekolah Anak
1. Sekolah adalah tempat bermain yang mengasyikan juga ‘sehat’ yang mendukung persaingan dan reward. Namun tidak lupa untuk memupuk jiwa kerja sama dalam bermain dan belajar secara berkelompok.

2. Hadir di semua lapisan masyarakat.

3. Mendorong keaktifan dan daya kreatifitas peserta didik dimana guru hanya menjadi fasilitator.

4. Memberikan perlindungan atas berbagai kebutuhan anak. Seperti perlindungan psikologis, perlindungan atas isu-isu perbedaan dan adanya fasilitas penunjang kesehatan.

Itulah sedikit gambaran mengenai sekolah ramah anak. Dengan mengetahui sedikit gambaran ini diharapkan bisa membantu dan mendukung sekolah anak sebagai tempat yang menyenangkan, dan bukan sebaliknya.

Selasa, 07 Juni 2016

Sembilan Jenis Kesalahan Umum Bahasa Indonesia yang Berkembang di Masyarakat

Sembilan Jenis Kesalahan Umum Bahasa Indonesia yang Berkembang di Masyarakat

1.    Kata depan yang dilesapkan
sesuai buku, dibanding perbuatannya, terdiri empat kelompok.
SEHARUSNYA: sesuai denganjika dibandingkan dengan perbuatannya, terdiriatas empat kelompok.

2.    Kata "sedangkan" dan "sehingga" mengawali kalimat, padahal fungsinya adalah kata hubung
Sedangkan perlakuan perendaman benih muda dalam larutan kolkisin kurang efektif.
Sehingga para pengusaha harus berhenti menanamkan modalnya.

3.    Kalimat diawali dengan kata"dengan" dan "untuk" tanpa subjek
Dengan kondisi tersebut dapat menguntungkan pembangunan industri pariwisata.

4.    Frase kerja digunakan tidak pada tempatnya
Membaca tulisan Arief Budiman, kita diajak berpikir untuk memecahkan masalah pembangunan.
Menyusul aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Importir Indonesia mengancam akan memboikot barang impor dari Australia.

5.    Kata kerja transitif diikuti kata depan sebagai penyerta
Setiap orang memahami tentang apa yang terjadi dalam dirinya.
Mereka mempersoalkan tentang peranan agama dalam kehidupan sehari-hari.

6.    Kata "di mana" digunakan tidak untuk bertanya
Ada tiga macam sebabnya:
a.    Pengaruh bahasa Inggris di kalangan penulis yang menguasai bahasa tersebut:
Sedikit sekali jalan di London di mana Anda tidak dapat membeli buku.
b.    Tidak menganal kata sarana dalam bahasa Indonesia:
Dalam buku kuliah di mana buku ajar ini digunakan, mahasiswa diperkenalkan kepada konsep dasar mekanika kuantum.
c.    Malas untuk menguasai kaidah bahasa Indonesia:
Ia mengambil keputusan itu di mana adalah bagi keselamatan keluarganya.

7.    Gabungan "adalah merupakan" sebagai frase kerja, seharusnya salah satu saja
Gunung Himalaya adalah merupakan gunung tertinggi di dunia.

8.    Kata "saling" mendahului kata kerja dengan imbuhan "ber-an" atau "di"
Molekul itu saling berbenturan.
SEHARUSNYA: Molekul itu berbenturan/saling membentur/bentur membentur.

9.    Kalimat menjadi landung oleh penggunaan kata lewah

Peneliti itu melakukan pemanasan terhadap cawan sampel.
SEHARUSNYA: Peneliti itu memanaskan cawan sampel.

Minggu, 31 Januari 2016

7 Ciri Kecerdasan Emosional Tinggi

7 Ciri-ciri Mereka yang Mempunyai Kecerdasan Emosional yang Tinggi

September 14, 2014
Akhir-akhir ini, kita semakin sadar bahwa kecerdasan emosional ini sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang kesuksesan dan kebahagiaan mereka, baik di tempat kerja, pergaulan hingga kehidupan keluarga. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Untuk itu, kali ini saya akan sharingkan apa saja ciri-ciri mereka yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Harapannya, hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan kita yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya.
1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.
2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula
Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.
3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.
4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.
5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.
6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak
Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.
7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.
“It isn’t stress that makes us fall – it;s how we respond to stressful events.” – Wayde Goodall

Hari Besar Nasional dan internasional

BULAN JANUARI
01 ~ Tahun Baru Masehi
01 ~ Hari Perdamaian Dunia
03 ~ Hari Departemen Agama
05 ~ Hari Korps Wanita Angkatan Laut 
05 ~ Hari Ulang Tahun PPP
10 ~ Hari Lingkungan Hidup Indonesia
10 ~ Hari Tritura
10 ~ Hari Ulang Tahun Partai PDI
15 ~ Hari Peristiwa Laut dan Samudera
25 ~ Hari Gizi dan Makanan
25 ~ Hari Kusta Internasional
31 ~ Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU)

BULAN FEBRUARI
02 ~ Hari Lahan Basah Sedunia
05 ~ Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi
09 ~ Persatuan Wartawan Indonesia
09 ~ Hari Kavaleri
13 ~ Hari Persatuan Farmasi Indonesia
14 ~ Hari Valentine
14 ~ Pembela Tanah Air (PETA)
19 ~ Hari KOHANUDNAS
20 ~ Hari Pekerja Nasional
21 ~ Hari Bahasa Ibu Internasional
22 ~ Hari Istiqlal
23 ~ Hari Rotary Club
28 ~ Hari Gizi Nasional Indonesia

BULAN MARET
01 ~ Hari Kehakiman Nasional
01 ~ Hari Serangan Umum 1 Maret
06 ~ Hari Perdagangan Satwa Liar
06 ~ Hari Kostrad
08 ~ Hari Wanita Internasional
09 ~ Hari Musik Nasional
10 ~ Hari Persatuan Artis Film Ind
11 ~ Hari Surat Perintah 11 Maret
18 ~ Hari Arsitektur Indonesia
20 ~ Hari Kehutanan Sedunia
21 ~ Hari Sindrom Down
22 ~ Hari Air Internasional
23 ~ Hari Meteorologi Sedunia
24 ~ Peringatan Bandung Lautan Api
24 ~ Hari Tuberkulosis Sedunia
27 ~ Hari Women International Club
29 ~ Hari Filateli Indonesia
30 ~ Hari Film Indonesia

BULAN APRIL
01 ~ Hari Bank Dunia
06 ~ Hari Nelayan Indonesia
07 ~ Hari Kesehatan Sedunia
09 ~ Hari TNI AU
15 ~ Hari Zeni
16 ~ Hari Komando Pasukan Khusus
18 ~ Peringatan Konferensi Asia-Afrika 
19 ~ Hari Pertahanan Sipil (HANSIP)
21 ~ Hari Kartini
22 ~ Hari Bumi/Earth Day/KTT Bumi
23 ~ Hari Buku Sedunia
24 ~ Hari Angkutan Nasional
24 ~ Hari Solidaritas Asia-Afrika
27 ~ Hari Lembaga Pemasyarakatan

BULAN MEI
01 ~ Hari Buruh Sedunia
01 ~ Pembebasan Irian Barat
02 ~ Hari Pendidikan Nasional
03 ~ Hari Surya
05 ~ Hari Lembaga Sosial Desa (LSD)
08 ~ Hari Palang Merah Internasional
10 ~ Hari Lupus Dunia
11 ~ Hari POM – TNI
15 ~ Hari Korps Menwa
17 ~ Hari Buku Nasional
19 ~ Korps Cacat Veteran Indonesia
20 ~ Hari Kebangkitan Nasional
21 ~ Hari Peringatan Reformasi
29 ~ Hari Lanjut Usia Nasional
31 ~ Hari Anti Tembakau Internasional

BULAN JUNI
01 ~ Hari Lahirnya Pancasila
03 ~ Hari Pasar Modal Indonesia
05 ~ Hari Lingkungan Hidup Sedunia
15 ~ Hari Demam berdarah ASEAN
17 ~ Hari Dermaga
21 ~ Hari Krida Pertanian
22 ~ Hari Ulang Tahun Kota Jakarta
24 ~ Hari Bidan Indonesia
26 ~ Hari Anti Narkoba Sedunia
29 ~ Hari KB Nasional

BULAN JULI
01 ~ Hari Bhayangkara
05 ~ Hari Bank Indonesia
09 ~ Hari Peluncuran Satelit Palapa
12 ~ Hari Koperasi Indonesia
15 ~ Hari PT. Askes (Persero)
22 ~ Hari Kejaksaan
23 ~ Komite Nasional Pemuda Ind
23 ~ Hari Anak Nasional
29 ~ Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
31 ~ Hari Korps Pelajar Islam (PII)

BULAN AGUSTUS
05 ~ Hari Dharma Wanita Nasional
08 ~ Hari Ulang Tahun ASEAN
10 ~ Hari Veteran Nasional
12 ~ Hari Wanita TNI Angkatan Udara 
12 ~ Hari Remaja Internasional
13 ~ Peringatan Pangkalan Lautan Api
14 ~ Hari Pramuka 
17 ~ Hari Proklamasi Kemerdekaan 
18 ~ Hari Konstitusi Republik Indonesia
19 ~ Hari Departemen Luar Negeri
21 ~ Hari Maritim Nasional
24 ~ Hari Televisi Republik Indonesia 
24 ~ Hari Anak Jakarta Membaca

BULAN SEPTEMBER
01 ~ Hari Polisi Wanita (POLWAN)
03 ~ Hari Palang Merah Indonesia
04 ~ Hari Pelanggan Nasional
08 ~ Hari Aksara Internasional
08 ~ Hari Pamong Praja
09 ~ Hari Olah Raga Nasional
09 ~ Hari Ulang Tahun Partai Demokrat
11 ~ Hari Radio Republik Indonesia
14 ~ Hari Kunjung Perpustakaan
17 ~ Hari Perhubungan Nasional
21 ~ Hari Perdamaian Internasional
24 ~ Hari Agraria Nasional/Hari Tani
26 ~ Hari Statistik
27 ~ Hari Pos Telekomunikasi Telegraf 
28 ~ Hari Kereta Api
29 ~ Hari Sarjana Indonesia
30 ~ Hari Peringatan G30S/PKI

BULAN OKTOBER
01 ~ Hari Kesaktian Pancasila
02 ~ Hari Batik Sedunia
02 ~ Hari Susu Nasional
03 ~ Hari Arsitektur Dunia
05 ~ Hari Tentara Nasional Indonesia
08 ~ Hari Tata Ruang Nasional
09 ~ Hari Surat Menyurat Internasional
10 ~ Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
14 ~ Hari Penglihatan Sedunia
15 ~ Hari Hak Asasi Binatang
16 ~ Hari Pangan Sedunia
16 ~ Hari Parlemen Indonesia
17 ~ Hari Pengentasan Kemiskinan
20 ~ Hari Ulang Tahun Golongan Karya
24 ~ Hari Dokter Indonesia
24 ~ Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa 
27 ~ Hari Listrik Nasional
27 ~ Hari Penerbangan Nasional
28 ~ Hari Sumpah Pemuda
29 ~ Hari KORPRI
30 ~ Hari Keuangan

BULAN NOVEMBER
03 ~ Hari Kerohanian
10 ~ Hari Ganefo
10 ~ Hari Pahlawan
12 ~ Hari Kesehatan Nasional
14 ~ Hari Brigade Mobil (BRIMOB)
14 ~ Hari Diabetes Sedunia
16 ~ Hari Konferensi Warisan Sedunia
20 ~ Hari Anak Sedunia
21 ~ Hari Pohon
22 ~ Hari Perhubungan Darat
25 ~ Hari Guru/HUT PGRI

BULAN DESEMBER
01 ~ Hari AIDS Sedunia
02 ~ Hari Konvensi Ikan Paus
03 ~ Hari Penyandang Cacat
04 ~ Hari Artileri
09 ~ Hari Armada Republik Indonesia
09 ~ Hari Pemberantasan Korupsi
10 ~ Hari Hak Asasi Manusia
12 ~ Hari Transmigrasi
13 ~ Hari Kesatuan Nasional
15 ~ Hari Cinta Puspa dan Satwa
15 ~ Hari Infantri
19 ~ Hari Bela Negara
19 ~ Hari Trikora
20 ~ Hari Kesetiakawanan Sosial
22 ~ Hari Korps Wanita Angkatan Darat 
22 ~ Hari Sosial
22 ~ Hari Ibu
25 ~ Hari Natal
29 ~ Hari Keanekaragaman Hayati
29 ~ Koperasi Pegawai Perpustakaan

Keterangan :
Hitam : Hari Nasional


Biru    : Hari Internasional 

Jumat, 23 Desember 2011

Sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta

KB-TK, SD, SMP, SMA Bakti Mulya 400
Sekolah Umum Bernafaskan Islam
Jl. Gedung Pinang, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru Gelombang II Tahun Pelajaran 2016-2017
Info lebih lanjut kunjungi :
Website : www.baktimulya400.com
Telepon : 0217653627

Panduan Krikulum

Kamus